Administrator
Technical Content Writer, Menyukai dunia Technical IT, Digital Marketing & Travel Blogging. Suka berbagi hal baru yang bermanfaat bagi orang lain.

Perbedaan HTTP dan HTTPS: Mengapa HTTPS Lebih Aman?

November 20, 2024 | 206x Baca

Perbedaan HTTP dan HTTPS: Mengapa HTTPS Lebih Aman?

HTTP (HyperText Transfer Protocol) dan HTTPS (HyperText Transfer Protocol Secure) adalah protokol komunikasi yang digunakan untuk mengakses informasi di internet. Keduanya memiliki fungsi dasar yang serupa, yaitu mentransfer data antara klien (seperti browser) dan server. Namun, perbedaan utama keduanya terletak pada tingkat keamanannya, kecepatan, dan penggunaan di berbagai situs web.

Pengertian HTTP

HTTP adalah protokol yang memungkinkan klien dan server untuk saling berkomunikasi. Namun, data yang ditransfer melalui HTTP tidak dienkripsi, sehingga rentan terhadap ancaman keamanan seperti penyadapan atau serangan man-in-the-middle.

Karakteristik Utama HTTP:

  1. Tidak Aman: Data dikirimkan dalam format teks biasa tanpa enkripsi.
  2. Cepat: Karena tidak menggunakan proses enkripsi, HTTP dapat memproses permintaan lebih cepat dalam kondisi tertentu.
  3. Penggunaan: Digunakan untuk situs web umum yang tidak membutuhkan keamanan tinggi, seperti blog atau halaman informasi.
  4. Port Standar: HTTP menggunakan port 80 untuk komunikasi.

Pengertian HTTPS

HTTPS adalah versi aman dari HTTP yang menggunakan protokol SSL (Secure Sockets Layer) atau TLS (Transport Layer Security) untuk mengenkripsi data. Dengan HTTPS, data yang dikirimkan antara klien dan server tetap rahasia dan tidak dapat diakses oleh pihak ketiga.

Karakteristik Utama HTTPS:

  1. Keamanan Tinggi: Data dienkripsi sehingga melindungi informasi sensitif seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau data pribadi.
  2. Validasi Identitas: HTTPS menggunakan sertifikat SSL/TLS yang dikeluarkan oleh otoritas sertifikat terpercaya untuk memastikan server adalah asli.
  3. Penggunaan: Digunakan pada situs web yang memerlukan privasi tinggi, seperti perbankan, e-commerce, dan platform online lainnya.
  4. Port Standar: HTTPS menggunakan port 443 untuk komunikasi.

Perbedaan Utama HTTP dan HTTPS

Aspek HTTP HTTPS
Keamanan Tidak menggunakan enkripsi. Menggunakan enkripsi melalui SSL/TLS.
Privasi Data Data dapat disadap oleh pihak ketiga. Data dienkripsi, sehingga lebih aman.
Sertifikat SSL/TLS Tidak memerlukan sertifikat SSL/TLS. Memerlukan sertifikat SSL/TLS untuk autentikasi.
Kecepatan Lebih cepat karena tidak ada proses enkripsi. Sedikit lebih lambat karena ada proses enkripsi.
Port Standar Menggunakan port 80. Menggunakan port 443.
Indikator Browser Tidak ada ikon gembok, dan biasanya ditandai "Not Secure". Menampilkan ikon gembok di sebelah URL.

 

Keuntungan Menggunakan HTTPS

  1. Keamanan Data
    Data yang dikirimkan melalui HTTPS dienkripsi, sehingga lebih sulit bagi peretas untuk menyadap atau mencuri informasi.

  2. Kepercayaan Pengguna
    Browser menandai situs HTTP sebagai "Not Secure", yang dapat menurunkan kepercayaan pengguna. Dengan HTTPS, pengguna lebih yakin untuk berbagi data sensitif.

  3. Peningkatan SEO
    Google memberikan preferensi pada situs HTTPS dalam peringkat pencarian, sehingga HTTPS dapat meningkatkan visibilitas situs web.

  4. Melindungi dari Serangan Man-in-the-Middle
    HTTPS mencegah serangan man-in-the-middle, di mana penyerang dapat mengintersepsi komunikasi antara klien dan server.

Berbagai Macam Kode Response HTTP

Kode respons HTTP adalah bagian penting dari komunikasi antara klien (misalnya browser web) dan server. Setiap kali klien mengirimkan permintaan ke server, server merespons dengan kode status untuk menunjukkan hasil dari permintaan tersebut. Kode ini terdiri dari tiga digit dan dikelompokkan menjadi lima kategori utama berdasarkan digit pertama.

1. Informational Responses (1xx)

Kode status ini menunjukkan bahwa permintaan telah diterima oleh server, tetapi pemrosesan belum selesai.

  • 100 Continue
    Klien dapat melanjutkan permintaan setelah server memastikan bahwa bagian awal permintaan dapat diterima.
    Contoh penggunaan: Saat mengunggah file besar dengan protokol HTTP.

  • 101 Switching Protocols
    Server setuju untuk mengganti protokol seperti yang diminta oleh klien, misalnya dari HTTP ke WebSocket.

  • 102 Processing (WebDAV)
    Server sedang memproses permintaan yang kompleks dan membutuhkan waktu lebih lama.

2. Successful Responses (2xx)

Kode status ini menunjukkan bahwa permintaan berhasil diproses.

  • 200 OK
    Permintaan berhasil dan hasilnya dikirimkan dalam respons.
    Contoh penggunaan: Saat membuka halaman web atau mengunduh file.

  • 201 Created
    Permintaan berhasil, dan sumber daya baru telah dibuat.
    Contoh penggunaan: Ketika mendaftarkan akun baru pada situs web.

  • 202 Accepted
    Permintaan telah diterima, tetapi belum selesai diproses.
    Contoh penggunaan: Layanan latar belakang yang memproses permintaan secara asinkron.

  • 204 No Content
    Permintaan berhasil, tetapi server tidak mengirimkan data kembali.
    Contoh penggunaan: Permintaan untuk memperbarui data tanpa memerlukan respons.

3. Redirection Messages (3xx)

Kode status ini menunjukkan bahwa klien perlu melakukan tindakan lebih lanjut untuk menyelesaikan permintaan.

  • 300 Multiple Choices
    Terdapat beberapa opsi untuk sumber daya yang diminta, dan klien harus memilih salah satu.

  • 301 Moved Permanently
    Sumber daya telah dipindahkan secara permanen ke URL baru.
    Contoh penggunaan: Redirect dari domain lama ke domain baru.

  • 302 Found
    Sumber daya sementara dipindahkan ke URL lain, tetapi URL asli tetap valid.

  • 304 Not Modified
    Sumber daya belum berubah sejak terakhir kali diminta.
    Contoh penggunaan: Menghemat bandwidth dengan cache browser.

4. Client Error Responses (4xx)

Kode status ini menunjukkan kesalahan yang terjadi pada sisi klien.

  • 400 Bad Request
    Server tidak dapat memproses permintaan karena formatnya tidak valid.
    Contoh penggunaan: Saat klien mengirimkan data JSON yang salah.

  • 401 Unauthorized
    Permintaan memerlukan autentikasi yang valid.
    Contoh penggunaan: Ketika mencoba mengakses halaman login tanpa token.

  • 403 Forbidden
    Klien tidak memiliki izin untuk mengakses sumber daya tersebut.
    Contoh penggunaan: Akses ke file atau direktori yang dibatasi.

  • 404 Not Found
    Sumber daya yang diminta tidak ditemukan di server.
    Contoh penggunaan: Ketika URL yang dimasukkan salah.

  • 405 Method Not Allowed
    Metode HTTP yang digunakan (GET, POST, PUT, dll.) tidak diperbolehkan untuk sumber daya ini.

  • 429 Too Many Requests
    Klien telah mengirim terlalu banyak permintaan dalam waktu singkat.
    Contoh penggunaan: Ketika terjadi serangan brute force pada server.

5. Server Error Responses (5xx)

Kode status ini menunjukkan bahwa terjadi kesalahan pada server saat memproses permintaan.

  • 500 Internal Server Error
    Server mengalami kesalahan umum yang tidak dapat dijelaskan.
    Contoh penggunaan: Kesalahan pada aplikasi web di server.

  • 501 Not Implemented
    Server tidak mendukung metode atau fitur permintaan yang diminta.

  • 502 Bad Gateway
    Server bertindak sebagai gateway atau proxy dan menerima respons yang tidak valid dari server hulu.
    Contoh penggunaan: Kesalahan jaringan antara server utama dan server proxy.

  • 503 Service Unavailable
    Server tidak dapat memproses permintaan karena sedang sibuk atau dalam pemeliharaan.
    Contoh penggunaan: Situs down untuk pembaruan.

  • 504 Gateway Timeout
    Server bertindak sebagai gateway atau proxy tetapi tidak menerima respons tepat waktu dari server hulu.

Kesimpulan

HTTP dan HTTPS memiliki peran yang penting dalam komunikasi di internet. Namun, HTTPS memberikan keamanan tambahan yang esensial untuk melindungi data pengguna. Oleh karena itu, beralih ke HTTPS sangat disarankan, terutama untuk situs web yang menangani informasi sensitif. Dengan menggunakan HTTPS, pemilik situs web tidak hanya melindungi pengguna mereka tetapi juga meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas situs secara keseluruhan.

Kode respons HTTP memberikan informasi penting tentang status permintaan klien ke server. Pemahaman yang baik tentang kode-kode ini membantu pengembang untuk mendiagnosis dan memperbaiki masalah pada aplikasi web, serta meningkatkan pengalaman pengguna. Pilih kode yang sesuai untuk setiap situasi agar aplikasi tetap andal dan mudah dipahami.

Baca juga artikel lainnya:

Skripkoding

Skripkoding.com merupakan website untuk Anda yang ingin belajar bahasa pemrograman bagi pemula, middle hingga mahir.

Google play App Store
Copyright © 2025 Skripkoding. All rights reserved.